TUGAS STUDI ISLAM II
BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT
Disusun oleh :
1. AGUS SUSILA (09006023)
2. ICHSAN BRILIANTA (09006048)
3. ANDI DWI P. (09006051)
4. AMBAR BAYU H. (09006135)
5. LUTFI ANDI P. (09006150)
6. ADAM SUKRULILLA (09006154)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikat rahmat taufik
dan hidayah-Nya sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.
Penulisan makalah
yang berjudul “BERIMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT” ini, bertujuan untuk mengetahui
betapa pentingnya Matematika bagi kehidupan kita.
Penulis menyadari
bahwa banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, itu dikarenakan kemampuan
penulis yang terbatas. Namun berkat dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak,
akhirnya pembuatan makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis berharap
dalam penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para
pembaca pada umumnya serta semoga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
mengembangkan atau meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.
Yogyakarta,5Oktober2010
PENULIS
IMAN KEPADA KITAB
KITAB ALLAH
A.Pengertian Kitab-Kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah merupakan salah satu
rukun iman yang wajib diimani oleh setiap muslim. Secara etimologis kata kitab adalah betuk mashdar dari kata ka-ta-ba
yang berarti menulis.Dalam
bahasa Indonesia sendiri kitab berarti buku.
Secara termologis
yang dimaksud dengan kitab adalah
kitab suci yang diturunkan oleh Allah Swt kepada para Nabi dan
Rasul-Nya.Banyak nama lain dari Kitab
antara lain Al-Kitab , Kitab Allah , Al Kutub , dan Kitab – Kitab Allah.
Kata Al-Kitab di dalam Al-Qur’an dipakai untuk
beberapa pengertian :
1.
Menunjukkan semua Kitab Suci yang pernah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul.
2.
Menunjukkan semua Kitab Suci yang diturunkan sebelum
Al-Qur’an.
3.
Menunjukkan Kitab Suci tertentu sebelum A-Qur’an.
4.
Menunjukkan Kitab Suci Al-Qur’an secara khusus.
Di samping Al-Kitab , untuk menunjukkan Kitab Suci
yang diturunkan oleh Allah Swt kepada para Nabi dan Rasul-Nya Al-Qur’an
memakaikan juga istilah lain yaitu :
1.
Shuhuf,
bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran.
Dipakai untuk menunjukkan Kitab-kitab Suci sebelum Al-Qur’an ,khususnya yang
diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa ‘Alaihima As Salam.
2.
Zubur,bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku.Dipakai untuk menunjukkan
Kitab-kitab Allah sebelum Al-Qur’an.
3.
Zabur
,bentuk munfrad dari Zubur,dipakaikan khusus untuk
menunjukkan Kitab Suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud ‘Alaihima As
Salam.
B.Kitab-Kitab
Allah Sebagai Wahyu
Karena Kitab
Suci yang diturunkan oleh Allah Swt
kepada para Nabi dan Rasul-Nya itu adalah kumpulan dari wahyu-wahyu-Nya
alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu apa pengertian wahyu dan bagaimana
Allah Swt menurunkannya.
Kata wahyu secara etimologis adalah bentuk mashdar
dari kata auha. Dalam bentuk mashdar
tersebut mempunyai dua arti , pertama Al-khafa’(Tersembunyi,rahasia)
dan kedua As-Sur’ah (cepat).
Secara termologis ,wahyu adalah kalam Allah Swt yang
diturunkan kepada para Nabi dan Rasul-Nya.Di samping itu, Al-Qur’an menggunakan
kata wahyu untuk beberapa pengertian lain,di antaranya:
1.
Ilham
Fitri yang diberikan
kepada mannusia, seperti ilham yang diberikan Allah Swt kepada Ibu Mus untuk
menyusukan bayinya.
2.
Instink yang diberikan kepada hewan – hewan.
3.
Isyarat
yang cepat dengan cara
memberikan tanda dan kode – kode tertentu.
4.
Bisikan
syaitan kepada manusia untuk menggoda dan menipunya.
Wahyu dalam pengertian Kalam Allah Swt diturunkan
kepada para Nabi dan Rasul-Nya melalui tiga cara:
1.
Melalui
mimpi yang benar(Ar-ru’ya As-Shadiqah fil manam) .
2.
Kalam
Ilahi dari balik tabir(Min wara’ Al-hijab).
3.
Melalui
Malaikat jibril’Alaihi As-Salam.
Penurunan wahyu melalui Malaikat Jibril ini melalui
dalam dua cara, pertama :Jibril datang membawa wahyu seperti bunyi gemerincing
lonceng(shalshalah al-jaras) yang sangat keras, atau kedua: jibril
datang membawa wahyu dengan memperlihatkan dirinya sebagai seorang lelaki.
C.Kitab-Kitab
Sebelum Al-Qur’an
Sebelum Kitab
Suci Al-Qur’an allah Swt telah menurunkan beberapa Kitab suci kepada para Nabi
dan Rasul-Nya.Yang disebutkan di dalam Al-Qur’an ada 5(lima); tiga dalam bentuk
Kitab yaitu Taurat,Zabur,Injil ,dan
dua dalam bentuk Shuhuf yaitu Shuhuf Ibrahim dan
Musa.
Seluruh kitab-kitab terdahulu telah
termansukhkan (terhapus) oleh Al Qur’an Al ‘Adziim. Sebagai mana Allah
Ta’ala berfirman,
وَأَنزَلْنَآإِلَيْكَ
الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ
وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ …{48}
“Dan Kami telah turunkan
kepadamu Al Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya,
yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai muhaimin terhadap kitab-kitab yang lain itu…” (QS. Al
Maidah: 48).
Maksud “muhaimin” adalah Al-Qur’an
sebagai haakim (yang memutuskan benar atau tidaknya) apa yang terdapat
dalam kitab-kitab terdahulu. Berdasarkan hal ini, maka tidak dibolehkan mengamalkan
hukum apapun dari hukum-hukum kitab terdahulu, kecuali yang benar dan diakui
oleh Al-Qur’an
Kitab-kitab terdahulu semuanya mansukh
(dihapus) dengan turunnya Al-Qur’an Al ‘Adziim yang telah Allah jamin
keasliannya. Karena Al-Qur’an akan tetap menjadi hujjah bagi semua
makhluk sampai hari kiamat kelak. Dan sebagai konsekuensinya, tidak boleh
berhukum dengan selain Al-Qur’an dalam kondisi apapun. Sebagaimana yang Allah berfirman;
…فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِي شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُولِ إِن
كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ ذَلِكَ خَيْرُُ وَأَحْسَنُ
تَأْوِيلاً {59}
“…Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan
Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
(QS. An Nisaa’: 59).
D.Al-Qur’an Sebagai Kitab Allah Swt Yang
Terakhir
Kitab suci terakhir diturunkan oleh Allah Swt adalah Al-Qur’an Al-Karim dalam rentang waktu kurang lebih 23 tahun
meliputi periode Mekkah dan Madinah.
Secara etimologis Qur’an artinya
bacaan atau yang dibaca.Berasal dari kata qa-ra-ayang berarti membaca.Sedangkan
termologisnya Al-Qur’an adalah wahyu Allah Swt yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Kitab suci terakhir ini juga dinamai dengan nama-nama lain
seperti Al-Kitab (Al-Baqarah 2:2),Al-Furqan (Al-Furqan 25 : 1 ),
Az-Zikru (Al-Hijr 15: 9), Al-Mau’izhah (Yunus 10: 57),Al-Huda(Al-Jin
72:13),As-Syifa’(Yunus 10:57)dan lain-lain.
Keistimewaan Al-Qur’an
Sebagai kitab Allah Swt yang
terakhir Al-Qur’an mempunyai beberapa keistimewaan , antara lain sebagai
berikut :
1. Berlaku umum untuk umat manusia di mana dan kapan pun mereka berada
sampai akhir zaman nanti.
2. Ajaran Al-Qur’an mencakup seluruh aspek kehidupan(As-Syumul), seperti aspek
ekonomi,politik,hukum budaya,seni,ilmu pengetahuan dan lain-lain.
3. Mendapat jaminan pemeliharaan dari Allah Swt dari segala bentuk
perubahan, pengurangan , dan pemalsuan.
4. Allah Swt menjadikan Al-Qur’an jadi mudah untuk dipahami,dihafal,dan
diamalkan.
5. Al-Qur’an berfungsi sebagai Nasikh,Muhaimin,dan Mushaddiq
terhadap Kitab-Kitab Suci sebelumnya.
6. Al-Qur’an berfungsi sebagai Mukjizat bagi Nabi Muhammad Saw.
Ada hikmah yang bisa
direnungi mengapa Allah menurunkan Al Qur’an kepada umat manusia yang
diantaranya adalah sebagai berikut.
- Menjadikan manusia tidak kesulitan, atau agar kehidupan manusia menjadi aman, tenteram, damai, sejahtera, selamat dunia dan akhirat serta mendapat ridha Allah dalam menjalani kehidupan. (keterangan selanjutnya lihat QS Thaha :
Artinya: Kami tidak
menurunkan Al Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
- Untuk mencegah dan mengatasi perselisihan diantara sesama manusia yang disebabkan perselisihan pendapat dan merasa bangga terhadap apa yang dimilkinya masing-masing, meskipun berbeda pendapat tetap diperbolehkan (keterangan selanjutnya lihat QS Yunus : 19.
Artinya:
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau
tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah
telah diberi keputusan di antara mereka], tentang apa yang
mereka perselisihkan itu.
- Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertakwa (keterangan selanjutnya lihat QS Ali Imran : 138,
Artinya:
(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta
pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
- Untuk membenarkan kitab-kitab suci sebelumnya (keterangan selanjutnya lihat QS Al Maidah : 48,
Artinya:
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara
mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk
tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja),
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu
semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu
Untuk
menginformasikan kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu mempunyai
syariat (aturan) dan jalannya masing-masing dalam menyembah Allah (keterangan
selanjutnya lihat Al Hajj : 67
Artinya:
Bagi tiap-tiap umat telah Kami tetapkan syari’at tertentu yang mereka
lakukan, maka janganlah sekali-kali mereka membantah kamu dalam urusan
(syari’at) ini dan serulah kepada (agama) Tuhanmu. Sesungguhnya kamu
benar-benar berada pada jalan yang lurus.
6 Untuk
menginformasikan bahwa Allah tidak menyukai agama tauhid Nya (islam) dipecah
belah (keterangan selanjutnya lihat QS Al Hijr : 90-91, Al Anbiya : 92-93, Al
Mukminun : 52-54, Ar Rum : 30-32, Al Maidah : 54, an An Nisa : 150-152
7. Untuk
menginformasikan bahwa Al Qur’an berisi perintah-perintah Allah,
larangan-larangan Allah, hukum-hukum Allah, kisah-kisah teladan dan juga
kumpulan informasi tentang takdir serta sunatullah untuk seluruh manusia dan
pelajaran bagi orang yang bertakwa.
8. Al
Qur’an adalah kumpulan dari petunjuk-petunjuk Allah bagi seluruh umat manusia
sejak nabi Adam a.s sampai nabi Muhammad SAW yang dijadikan pedoman hidup bagi
manusia yang takwa kepada Allah untuk mencapai islam selama ada langit dan bumi
(keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58, Ali Imran : 33 & 88-85, Shad
: 87, dan At Takwir : 27)
Manusia ingin mencapai kehidupan yang selamat
sejahtera, baik didunia maupun di akhirat harus menggunakan pedoman hidup yang
lurus dan benar yaitu Al Qur’an (keterangan selanjutnya lihat QS Maryam : 58,
Ali Imran : 33 & 84-85, dan At Takwir : 27).
Sikap Manusia Terhadap
Kitab yang Allah Turunkan
Manusia terbagi menjadi tiga
golongan dalam menyikapi kitab samawi yang Allah turunkan:
Golongan pertama:
Orang-orang yang mendustakan semuanya. Mereka adalah musuh-musuh para rasul
dari kalangan orang kafir, orang musyrik, dan ahli filsafat.
Golongan kedua: Orang-orang mukmin yang beriman terhadap seluruh rasul dan kitab yang
diturunkan kepada mereka. Sebagaimana Allah firmankan,
ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ
كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ … {285}
“Rasul telah beriman kepada Al
Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang
beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya…” (QS. Al Baqoroh: 285).
Golongan ketiga:
Orang-orang Yahudi dan Nashrani serta yang mengikuti jalan mereka. Mereka
mengatakan,
… نُؤْمِنُ بِمَآ أُنزِلَ عَلَيْنَا وَيَكْفُرُونَ بِمَا وَرَآءَهُ وَهُوَ
الْحَقُّ مُصَدِّقًا لِّمَا مَعَهُمْ … {91}
“…Kami hanya beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami”. Dan mereka kafir kepada Al Qur’an yang diturunkan
sesudahnya, sedang Al Qur’an itu adalah (Kitab) yang hak. yang membenarkan apa
yang ada pada mereka,,,” (QS. Al Baqoroh: 91).
Mereka beriman terhadap sebagian
kitab, namun kufur dengan sebagian yang lain. Allah berfirman tentang mereka,
… أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ
فَمَاجَزَآءُ مَن يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنكُمْ إِلاَّ خِزْيُُفيِ الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلىَ أَشَدِّ الْعَذَابِ وَمَا
اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ {85}
“ … Apakah kamu beriman kepada
sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah
balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat” (QS. Al
Baqoroh:85).
Tidak ragu lagi bahwa beriman
dengan sebagian kitab dan kufur dengan sebagian yang lain sama saja dengan
kufur terhadap semuanya. Karena keimanan harus mencakup dengan
seluruh kitab samawi dan seluruh para rasul, tidak memebdakan dan menyelisihi
sebagiannya. Allah Ta’ala mencela orang-orang yang membedakan
dan menyelisihi kitab, sebagaimana firman-Nya,
… وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِي الْكِتَابِ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ
{176}
“…dan sesungguhnya orang-orang
yang berselisih tentang (kebenaran) Al Kitab itu, benar-benar dalam
penyimpangan yang jauh (dari kebenaran)” (QS. Al Baqoroh:176). (Al
Irsyaad ilaa Shahiihil I’tiqaad, hal 143-144)
Mengimani Al Quran dengan Benar
Termasuk keimanan kepada kitab
Allah adalah beriman kterhadap Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Terakhir,
Muhammad Saw. Keimanan terhadap Al Quran yang benar sebagaimana diungkapakan
oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah di dalam kitab beliau al ‘Aqidah al
Washitiyah. Beliau mengatakan:
“ Termasuk keimanan kepada Allah dan
kitab-kitab-Nya yaitu beriman bahwa Al Quran merupakan kalam Allah yang
diturunkan dan bukan makhluk. Al Quran berasal dari-Nya dan akan kembali kepada-Nya.
Alllah Ta’ala berbicara secara hakiki. Dan sesungguhnya Al Quran yang
diturunkan kepada Muhammad merupakan kalam Allah yang hakiki dan bukan kalam
selain-Nya. Tidak boleh memutlakkan perkataan bahwa Al Quran merupakan hikayat
dari kalam Allah atau merupakan ungkapan (ibaroh) dari kalam Allah. Bahkan jika
manusia membacanya dan menulisnya dalam mushaf bukan berarti menafikan bahwa Al
Quran merupakan kalam Allah yang hakiki. Karena kalam hanya disandarkan secara
hakiki pada yang pertama kali mengucapkannya bukan kepada yang menyampaikannya
kemudian. Al Quran merupakan kalam Allah baik huruf dan maknanya, bukan hanya
huruf tanpa makna atau makna tanpa huruf.” (matan al ‘Aqidah al
Washitiyah)
Faedah Iman Kepada Kitab
Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah akan
membuahkan faedah yang agung, di antaranya :
Pertama: Mengetahui perhatian Allah terhadap para hambanya dengan menurunkan
kitab kepada setiap kaum sebagai petunjuk bagi mereka.
Kedua: Mengetahui hikmah
Allah Ta’ala mengenai syariat-syariat-Nya, di mana Allah telah
menurunkan syariat untuk setiap kaum yang sesuai dengan kondisi mereka,
sebagaimana yang Allah firmankan,
… لِكُّلٍّ جَعَلْنَا مِنكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا … {48}
“…Untuk tiap-tiap umat diantara
kamu , Kami berikan aturan dan jalan yang terang…” (QS. Al Maidah: 48).
Ketiga: Mensyukuri nikmat Allah berupa diturunkanya kitab-kitab(sebagai
pedoman dan petunjuk). (Syarh Ushuulil Iman, hal 31).
Prilaku
yang mencerminkan Keimanan Kepada Kitab Allah
1. Meyakini bahwa Kitab Allah
itu benar datang dari Allah.
2. Menjadikan kitab Allah
sebagai Pedoman (hudan) khusus kitab yang diturunkan
kepada kita
3. Memahami isi kandungannya.
4. Mengamalkan dalam
kehidupan sehari-hari
Umat manusia, khususnya umat
muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab Nya kepada
para nabi atau Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Al
Qur’an sebagai kitab Allah yang terakhir dan penyempurna sebelumnya telah
diturunkan kepada nabi Muhammad SAW.
Upaya memahami isi kandungan
Al Qur’an, ada beberapa tahapan yang perlu kita jalani antara lain sebagai
berikut.
- Tahap pertama, kita harus mengetahui dan memahami filosofi Islam sebagai agama yang mendapat ridha Allah SWT.
- Tahap kedua, kita harus mengetahui tata krama membaca Al Qur’an.
- Tahap ketiga, kita harus mengetahui bahwa di dalam Al Qur’an itu banyak sekali surah atau ayat yang mengandung perumpamaan atau berupa perumpamaan.
- Tahap keempat, kita harus mempergunakan akal ketika mempelajari dan memahami Al Qur’an.
- Tahap kelima, kita harus mengetahui bahwa didalam Al Qur’an banyak sekali surah atau ayat yang mengandung hikmah atau tidak bisa langsung diartikan, akan tetapi memiliki arti tersirat.
- Tahap keenam, kita harus mengetahui bahwa Al Qur’an tidak diturunkan untuk menyusahkan manusia dan harus mendahulukan surah atau ayat yang lebih mudah dan tegas maksudnya untuk segera dilaksanakan.
- Tahap ketujuh, kita harus mengetahui bahwa ayat-ayat didalam Al Qur’an terbagi dua macam (QS Ali Imran : 7) yaitu pertama, ayat-ayat muhkamat yakni ayat-ayat yang tegas, jelas maksudnya dan mudah dimengerti. Ayat-ayat muhkamat adalah pokok-pokok isi Al Qur’an yang harus dilaksanakan oleh manusia dan dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupannya. Kedua, ayat-ayat yang mutasyabihat adalah ayat-ayat yang sulit dimengerti dan hanya Allah yang mengetahui makna dan maksudnya.
- Tahap kedelapan, kita harus menjalankan isi kandungan Al Qur’an sesuai dengan keadaan dan kesanggupannya masing-masing (QS 12 : 22, 4 : 36, 65 : 7, 2 : 215, 3 : 92, 2 : 269).
Wassalamualikum Wr.Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar