Indonesia telah merdeka sudah hampir 75 tahun, dimana pendidikan adalah sebagai landasan dasar berdirinya bangsa ini. Adanya pendidikan telah membawa bangsa ini melahirkan tokoh-tokoh penting yang mengiringi jalannya Indonesia menuju kemerdekaannya. Padahal yang mendasar pendidikan sebenarnya telah didapatkan manusia dari mulai lahir sampai belajar sampai perguruan tinggi. Pada saat ini pendidikan telah bergeser dengan membebankan pendidikan hanya pada sekolah, tanpa berfikir di keluarga pun harus tetap ada nama nya pendidikan dari orang tuanya untuk anak-anaknya.
Pendidikan saat ini ada tiga hal yang ditekankan yaitu KARAKTER, PENGETAHUAN, dan KETERAMPILAN yang semua itu diharapkan dapat berjalan dengan selaras. Karakter akan membentuk sikap, untuk pengetahuan akan menjadikan anak menjadi pandai, sedangkan untuk keterampilan akan membentuk anak tersebut menjadi kreatif dan inovatif. Mungkin hal seperti itulah yang di inginkan oleh pemerintah, dimana terhadap sekolah sekarang hal itu sangat di tekankan agar dapat menghasilkan generasi yang dapat bersaing dengan bangsa lain.
Semua itu tidak akan pernah dapat terwujud tanpa adanya pondasi dasar yang sangat kuat, yaitu pendidikan keluarga. Hal yang bisa dibentuk dari pendidikan keluarga adalah pendidikan karakter, dimana awal anak dibentuk untuk mampu memiliki sikap yang baik sebelum dia nanti akan berbaur dengan individu-individu anak yang lain di Taman Kanak-kanak. Banyak orang tua saat ini bangga dengan anaknya yang masih balita sudah bisa membaca, dan menghitung, padahal seharusnya mereka kita bekali dengan agama dan bermain sebagai dia mengenal dunia disekitar sebagai pembentukan karakter dirinya. Sebaik-baiknya sekolah, yang paling baik adalah sekolah keluarga, yang mengajarkan kasih sayang dan kepedulian yang tulus, mengajarkan interaksi sosial, dan serta kita belajar bicara sampai kita bisa untuk mengenal nama-nama benda yang ada di sekitar kita.
Mari kita besarkan bangsa ini tidak hanya mengandalkan pendidikan di sekolah, tapi kita juga sebagai orang tua juga menjadi guru anak kita di rumah. Ketika kita tidak dapat mengajari anak kita yang berkaitan dengan materi pembelajaran tapi kita bisa memberikan kepedulian dan kasih sayang kita untuk mendampingi anak ketika ia belajar. Sukses tidaknya anak kita adalah dari kepedualian kita untuk selalu tak pernah lelah dan memperhatikan pendidikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar