Matematika Dan Peradaban Manusia



  1. Definisi Matematika.
Kata "matematika" berasal dari bahasa Yunani Kuno (máthēma), yang berarti pengkajian, pembelajaran, ilmu, yang ruang lingkupnya menyempit, dan arti teknisnya menjadi "pengkajian matematika", bahkan demikian juga pada zaman kuno. Kata sifatnya adalah mathēmatikós, berkaitan dengan pengkajian, atau tekun belajar, yang lebih jauhnya berarti matematis. Secara khusus, mathēmatikḗ tékhnē, di dalam bahasa Latin ars mathematica, berarti seni matematika.
Bentuk jamak sering dipakai di dalam bahasa Inggris, seperti juga di dalam bahasa Perancis les mathématiques (dan jarang digunakan sebagai turunan bentuk tunggal la mathématique), merujuk pada bentuk jamak bahasa Latin yang cenderung netral mathematica (Cicero), berdasarkan bentuk jamak bahasa Yunani τα μαθηματικά (ta mathēmatiká), yang dipakai Aristotle, yang terjemahan kasarnya berarti "segala hal yang matematis".[9] Tetapi, di dalam bahasa Inggris, kata benda mathematics mengambil bentuk tunggal bila dipakai sebagai kata kerja. Di dalam ragam percakapan, matematika kerap kali disingkat sebagai math di Amerika Utara dan maths di tempat lain. Para ahli berbeda pendapat dalam memberikan definisi atau batasan tentang matematika.
Diantara beberapa pendapat para ahli dalam memberikan batasan matematika antaralain  Matematika merupakan bahasa simbol (Johson  dan Myklebust), Matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal (Larner), Matematika merupakan cara untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia,dengan menggunakan informasi ,pengetahuan tentang bentuk dan aturan ,pengetahuan tentang menghitung (Paling), Matematika merupakan  bahasa simbolis dan ciri utamanya adalah penggunaan cara bernalar deduktif, tetapi juga tidak melupakan cara bernalar induktif (Kline), Matematika adalah ilmu tentang logika (James dan James), Matematika adalah ide atau konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dengan penalaran yang deduktif (Herman Handoyo), Matematika adalah pola berfikir ,pola mengornganisasikan pembuktian yang logik (Johson dan Rising).
Menurut Bapak Drs.  Anwar Arief M.pd  adalah matematika dapat diidentifikasikan  dari berbagai hal antara lain, dari fungsi, metode, dan struktur dan isinya.Beragam dari definisi tentang matematika tersebut menunjukkan bahwa belum adanya pengertian matematika yang tunggal.

  1. Awal mulanya muncul matematika
Ilmu matematika sudah ada dan munculnya itu bersamaan dengan diturunkannya manusia yang pertama ke dunia ini. Pada masa itu matematika muncul namun masih bersifat matematika sederhana dan terapan yang belum ada teorema-teorema yang mengaturnya serta belum dapat dituliskan dalam bentuk formula. Mengikuti perkembangan dan perubahan masa maka matematika pun ikut berkembang mengikuti perkembangan waktu, matematika terus dan terus mengalami perkembangan sampai menghasilkan ilmu matematika yang kita kenal sekarang.
Matematika merupakan salah satu ilmu pengetahuan tertua yang terbentuk dari penelitian bilangan dan ruang. Sejak dahulu kala matematika berkembang sebagai pengetahuan abstrak dan deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi berdasarkan kaidah-kaidah tertentu melalui deduksi.
Sebelum zaman modern dan pengetahuan yang tersebar global, contoh-contoh tertulis dari pembangunan matematika yang baru telah mencapai kemilaunya hanya di beberapa tempat. Tulisan matematika terkuno yang pernah ditemukan adalah Plimpton 322 (Matematika Babilonia yang berangka tahun 1900 SM), Lembaran Matematika Moskow (Matematika Mesir yang berangka tahun 1850 SM), Lembaran Matematika Rhind (Matematika Mesir yang berangka tahun 1650 SM), dan Shulba Sutra (Matematika India yang berangka tahun 800 SM).
Ilmu-ilmu yang terkandung didalamnya itu tidak langsung muncul begitu saja dan muncul secara bersamaan, tapi melalui berbagai tahapan seperti pengemukaan pendapat dari para tokoh matematika dan ada beberapa pendapat tokoh matematika yang sudah diterima namun kemudian dijungkalkan oleh pendapat tokoh lain hingga muncul formula yang belum apat dibantahkan kebenarannya seperti  ilmu-ilmu matematika yang kita kenal sekarang.
Matematika sebagai ilmu yang lahir dari pemikiran manusia adalah sangat tergantung dari pondamen pikir seseorang. Seseorang yang memulai segala sesuatu dengan mempercayai adanya awal, maka ia disebut kaum foundamentalist, sedangkan orang yang hanya menggunakan dasar intuisi sebagai awal aktifitas pikirnya disebut sebagai kaum intuisionist. Matematika juga akan terus berkembang mengikuti perubahan waktu, dan perkembangannya itu tidak dapat dipastikan sampai kapan, mungkin tidak dapat diperhitungkan sampai kapanpun juga.

  1. Perkembangan matematika
ilmu matematika berkembang sesuai dengan zamannya. Sebagai contoh, pada tahun 2000 SM sampai dengan 300 M, telah muncul Ilmu Hitung, Geometri, dan Logika. Pada 300 M sampai dengan 1400 M telah berkembang teori bilangan, Geometri Analitik, Aljabar, dan Trigonometri.  Sampai abad ke-20, lahirlah cabang Logika matematika, Geometri non Euclid, dan lain-lain.
Melalui penggunaan abstraksi dan penalaran logika, ilmu matematika dikembangkan dari pencacahan, penghitungan, pengukuran, dan pengkajian sistematik terhadap bentuk dan gerak objek-objek fisika. Pengetahuan dan penggunaan matematika dasar selalu menjadi sifat melekat dan bagian utuh dari kehidupan individual dan kelompok. Pemurnian gagasan-gagasan dasar dapat diketahui di dalam naskah-naskah matematika yang bermula di dunia Mesir kuno, Mesopotamia, India, Cina, Yunani, dan Islam. Argumentasi kaku pertama muncul di dalam matematika Yunani, terutama di dalam buku Euclid, Unsur-Unsur. Pengembangan berlanjut di dalam ledakan yang tidak menenteramkan hingga periode Renaisans pada abad ke-16, ketika pembaharuan matematika berinteraksi dengan penemuan ilmiah baru, mengarah pada percepatan penelitian yang menerus hingga saat ini.
Perkembangan matematika juga tak lepas dari menggeliatnya perkembangan matematika paa era keemasan islam. Salah satu tokoh matematika islam yang sangat terkenal adalah al khwarizmi yuang mengemuka dengan gagasan tentang aljabarnya.

  
  1. Matematika di masa sekarang
Pada saat ini hampir seluruh bidang-bidang Matematika telah berkembang dengan pesat baik teori maupun penerapannya dengan wawasan yang luas dan penggunaannya di berbagai sektor. Sebagian besar pengembangan dilakukan di perguruan tinggi terutama yang menyangkut aspek teoritis, sedangkan perkembangan matematika terapan banyak dilakukan di bidang industri. Karena itu Perguruan Tinggi disamping melaksanakan pendidikan dan pengajaran matematika, juga berperan dalam mengembangkan matematika baik secara teoritis maupun aplikasinya.
Matematika dalam aplikasinya digunakan dalam segala bidang, baik dalam lingkup formal maupun non formal. Di Indonesia, pada pendidikan formal, ilmu matematika mulai diajarkan pada jenjang pendidikan yang paling rendah yaitu PAUD, kemudian berlanjut ke tingkat TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi.
Di lingkungan masyarakat pun secara tidak langsung orang sudah menggunakan matematika. Seperti ketika orang menghitung penghasilan, hasil panen, jumlah belanja, luas tanah, luas rumah, ongkos, hak waris, dan masih banyak yang lainnya. Jelas bahwa matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam dunia pendidikan, apabila ada siswa yang mengatakan ingin menghindari matematika sebenarnya itu tidak dapat dilakukan. Karena mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-harinya.
Kini, ilmu matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan alam, rekayasa, medis, dan ilmu pengetahuan sosial seperti ekonomi, dan psikologi. ilmu matematika juga dimanfaatkan dalam bidang industri, ekonomi, kesehatan, sosial dan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, bahkan hingga bidang poltik, dan masih banyak digunakan pada bidang-bidang kehidupan yang lainnya. Bahkan dapat dikatakan tak ada satu bidang kehidupan pun yang tidak menerapkan dan memanfaatkan ilmu matematika.
Matematika terapan mengilhami dan membuat penggunaan temuan-temuan matematika baru, dan kadang-kadang mengarah pada pengembangan disiplin-disiplin ilmu yang sepenuhnya baru.
Kemajuan penerapan matematika pada saat ini banyak ditentukan oleh bagaimana pesatnya pembuatan model-model matematika. Dengan majunya kemampuan komputer digital dewasa ini, pemrograman-pemrograman dengan berbagai bahasa komputer disertai logika yang memadai juga berkembang dengan pesat. Akibatnya pembuatan model-model matematika juga berkembang tanpa harus mencari solusi analitiknya karena solusi numerik/pendekatan dapat diperoleh melalui bantuan komputer.
Disamping sebagai alat yang handal dalam penggunaannya, matematika mempunyai karakteristik yang unik dalam hal kemurniannya, kesempurnaan dan ketepatannya. Dengan matematika dapat dikembangkan cara berpikir logis dan sistematik yang dapat melibatkan konsep-konsep abstrak. Oleh karenanya, selain dalam terapan, matematikawan juga bergulat di dalam matematika murni, atau matematika untuk perkembangan matematika itu sendiri, tanpa adanya penerapan didalam pikiran, meskipun penerapan praktis yang menjadi latar munculnya matematika murni ternyata seringkali ditemukan terkemudian.
  1. Matematika di masa mendatang
Matematika selalu berkembang dan akan terus berkembang menggiring sekaligus mengikuti arus perkembangan yang terjadi di dunia. Ada pepatah " Siapa yang menguasai matematika dan bahasa maka ia akan menguasai dunia". Artinya matematika sebagai media melatih untuk berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri, dan mampu menyelesaikan masalah, sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide atau gagasan serta yang ada dalam pikiran manusia. Selain itu ada istilah "Di zaman komputer yang digunakan adalah otak bukan otot".
Arus globlalisasi dan perkembangan komputerisasi di seluruh penjuru dunia tampaknya akan terus berjalan sehingga dapat diperkirakan bahwa di masa yang akan datang dunia ini akan memasuki era baru. Era baru itu ditandai dengan digitalisasi di segala bidang. Sehingga penulis menyebut bahwa masa yang akan datang sebagai era digital. Pada masa itu tentu segala sesuatu menggunakan perhitungan yang metematis. Sehingga matematika kelak aplikasinya menjadi jauh lebih canggih, kompleks, dan rumit dibandingkan dengan masa sekarang ini.
Sehingga dapat kita katakan sekali lagi bahwa matematika akan menggiring sekaligus mengikuti proses peradaban manusia menuju era yang baru, kelak di masa yang akan datang.

  1. Kesimpulan
Disadari atau tidak, ilmu matematika telah menggiring dan berperan signifikan dalam membentuk peradaban manusia. Ilmu metematika yang mengedepankan pemikiran logis senantiasa berjalan searah dengan logika yang dimiliki akal pikiran manusia. Matematika selalu berkembang sesusai dengan perkembangan akal pikiran manusia. Dari masa ke masa, ilmu matematika menjadi semakin luas cakupannya.
Konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam ilmu pengetahuan lain, hal ini sesuai dengan istilah matematika sebagai induknya ilmu pengetahuan. Serta konsep-konsep matematika banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.Contoh soal trigonometri downloads disini
http://www.ziddu.com/download/19026704/latihansoaltrigonometri.doc.html











MATEMATIKA DAN PERADABAN MANUSIA
Disusun oleh :
  1. Agus Susila                          (09006023)
  2. Ratna Dwi Lestari              (09006025)
  3. Muhammad Nur Bintoro   (09006027)
  4. Nur Ita Kamasar                 (09006059)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2011/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar