Kamis, 04 Agustus 2011

puisi kehidupan

Inilah panji dari para jiwa jiwa yang sepi; jiwa sang pencinta, jiwa sang pemuja keindahan...
Inilah padang penggembalaan tempat tumbuhnya rumput rumput liar pencari jati diri; menyelusuri lorong lorong ksejatian, berguru pada Alam belajar pada Bumi.
Inilah panji para jiwa jiwa pemberani; takhlukkan sepi,hentakkan kaki, berteman badai, melenggang segagah Awan, mengorbankan ksempatan menyambut lambaian puncak kmenangan demi jadikan hati sebagai Raja.
Inilah sekumpulan tangan dan kaki para jiwa yang digayuti penuh dengan rasa rindu; menyelusuri hutan pinus atau kbersamaan yang tak pernah terekam sejarah namun terpatri abadi dan takkan pernah pudar dari ingatan, atau pagi diantara gumpalan Awan dan Mega menyambut mentari dari tempat tertinggi, atau malam saat sunyi merayap dalam gelap dan sayap hangat Malaikat membelai tidur dlm kehangatan surga..
Inilah panji para insan yang berhati, Cintai Alam selamatkan Bumi,demi satu karya bakti; dicuram lubang jalanan, pada gumpalan kabut diantara puncak puncak terjal yang ksepian, menggugah hati dan smakin akui kbesaran Tuhan...
Sahabat sahabat ku yang hebaaat....., lihatlah.. Alam yang agung masih mengulurkan tangan ksetiaanya kepada kita, mengharap kita merengkuh keelokanya. jadi...knapa kita meski takut dengan ksunyian dan berlindung dalam bising Kota....?
Wahai saudra qu,
ulurkan tangan mu
mari ikatkan hati
satukan rasa
harapan itu masih ada,
karena sesungguhnya perjalanan ini takkan pernah mangenal kata akhir...